Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Proro Belum Tentukan Kandidat Calon Pilpres 2024, Ada Beberapa Tokoh Yang Menurutnya Layak

Jakarta - Bendahara Umum DPP Pro Jokowi (Projo) Panel Barus belum menentukan sikap, terkait kandidat calon yang akan didukung di Pemilu Presiden ( Pilpres ) 2024. Meski demikian, dari pandangannya ada beberapa tokoh yang dianggap layak masuk dalam radar. Beberapa tokoh itu antara lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Gubernur Jakarta Anies Baswedan, Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubenur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa. "Menurut saya komplet Mbak Puan itu. Kalau Pak Ganjar keren, marketebel, laku, diminati,"ujar Panel, Rabu (24/11). Panel berpendapat, keduanya memang layak disebut sebagai kandidat kuat untuk menghiasi panggung kontestasi Pilpres 2024. Puan Maharani disebutnya sebagai paket komplet yang memiliki pengalaman berlimpah. Begitu word play here Ganjar Pranowo yang disebutnya keren dan diminati masyarakat. Namun demikian, lanjut Panel, pihaknya belum menentukan dukungan. Apalagi

Kebijakan Jokowi Tambah Kursi Wamen ESDM, Mendapat Kritik PKS

Jakarta - Kebijakan Presiden Joko Widodo menambah kursi wakil menteri ESDM mendapatkan kritikan. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, di periode kedua seharusnya Jokowi fokus bekerja. Bukan malah menambah gemuk kabinet. "Memang di periode kedua Pak Jokowi mestinya fokus ke kinerja bukan menambah gemuk kabinet. Karena semua dibiayai negara,"ujar Mardani kepada wartawan, Selasa (23/11). Mardani mempertanyakan maksud Jokowi menambah lagi kursi wakil menteri. Spekulasi untuk mengakomodir PAN ke dalam kabinet pun diakui bisa muncul. "Semua spekulasi bisa timbul,"katanya. Menurutnya, penambahan kursi di kabinet ini aneh. Karena tidak sesuai reformasi birokrasi. Seharusnya reformasi birokrasi itu miskin struktur dan kaya fungsi. "Kian aneh. Tanpa wacana langsung jalan. Padahal prinsip reformasi birokrasi itu miskin struktur dan kaya fungsi. Kian tambun dan gemuk justru menyulitkan pergerakan,"ujarnya. Seperti diketahui, Jokowi menerbit

Aksi Puan Yang Menanam Pada Sambil Hujan-hujanan Yang Menuai Banyak Kritikan

Jakarta - Berbagai kritikan yang ditujukan kepada Ketua DPR RI , Puan Maharani membuat PDIP pasang badan. Kritikan yang belum lama ini diterima Puan Maharani terkait aksinya menanam padi sambil hujan-hujanan saat kunjungan kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Momen tersebut menjadi viral di media sosial setelah Susi Pudjiastuti hingga Fadli Zon menyenil aksi Puan Maharani. "Biasanya petani menanam padi tidak hujan hujanan," tulis Susi di akun Twitter miliknya. Menanggapi hal tersebut, Wakasekjen PDIP Sadarestu menyatakan bahwa kritik yang datang kepada Puan Maharani adalah hal wajar, apalagi menjelang Pemilu 2024. "Adanya kritik dari berbagai pihak, saya rasa itu sah-sah saja. Apalagi mendekati Pemilu 2024. Sehingga apapun yang dilakukan oleh Mbak Puan akan selalu dihubung-hubungkan dengan persiapan pesta demokrasi 2024," kata Sadarestu saat dikonfirmasi, Jumat (12/11/2021). Bukan Pencitraan Meski demikian, ia menegaskan bahwa apa yang dil

Ketua DPR RI, Puan Maharani Ajak Seluruh Rakyat Indonesia Mengenang Jasa Para Pahlawan

Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak seluruh rakyat Indonesia mengenang jasa para pahlawan yang gugur demi kemerdekaan bangsa. Hal tersebut disampaikan Puan usai mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan di Taman Malam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia kemudian menyinggung soal pahlawan-pahlawan masa kini. "Sekarang Indonesia membutuhkan semakin banyak pahlawan-pahlawan masa kini, pahlawan-pahlawan era kemajuan. Pahlawan-pahlawan modern yang bukan membawa bambu runcing, tetapi berbekal nilai-nilai kebangsaan Indonesia dan berbuah karya-karya yang mendunia,"kata Puan dalam Peringatan Hari Pahlawan, Rabu (10/11/2021). Dia menyebut, pahlawan era kemajuan adalah orang-orang yang dapat memaksimalkan pintu-pintu kesempatan yang sekarang terbuka lebar. Menurutnya, pahlawan age kemajuan adalah mereka yang berjuang bukan hanya untuk kepentingan dirinya saja. "Tetapi juga untuk kepentingan masyarakat b

Terkait Pilpres 2024, Golkar Disarankan Gandeng Ketum Partai Lain Atau Kapala Daerah

Jakarta - Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto disarankan menggandeng ketua umum partai lain atau kepala daerah untuk bersaing di Pemilu 2024. Terlebih, lawan yang akan dihadapi Airlangga yakni PDIP atau Gerindra. "Ada tiga klaster capres, pertama klaster ketua umum. Airlangga bisa dengan Cak Imin, Zulkifli Hasan, atau ketum partai lainnya,"ujar peneliti KedaiKopi Hendri Satrio saat dihubungi wartawan, Selasa (2/11). Hendri mengatakan, klaster ketua umum merupakan klaster yang sangat memungkinkan terjadi pada Pilpres 2024. Dia menyarankan masyarakat Indonesia untuk bersiap jika nantinya presiden dan wakilnya merupakan ketua umum partai. "Airlangga (Golkar) bisa dengan partai menengah, NasDem, PKB, atau dengan PPP,"ujar Hendri. Klaster kedua adalah klaster kepala daerah yang tidak punya tiket tapi memiliki popularitas tinggi seperti Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Khofifah dan Anies Baswedan. Klaster ketiga adalah klaster menteri seperti Erick Tohi