Prediksi LIPI: Parpol Gerindra Akan Jadi Lawan Politik Dengan Golkar
Jakarta - Partai Gerindra telah bertekad untuk mencalonkan sang ketum Prabowo
Subianto sebagai presiden di Pemilu 2024. Begitu juga Partai Golkar yang
akan mencapreskan Airlangga Hartarto dalam pemilu tiga tahun mendatang.
Pengamat Politik dari LIPI, Wasisto Raharjo Jati memprediksi, Prabowo
dan Airlangga memiliki kans yang besar untuk saling bertarung. Terlebih,
keduanya merupakan ketua umum parpol yang masuk tiga besar di
Indonesia.
"Saya pikir berkaca pada pengalaman Jokowi yang agak kurang berdaya
ketika menghadapi tekanan parpol karena statusnya bukan ketua umum
sebuah parpol, maka potensi Airlangga maupun Prabowo itu memungkinkan
untuk bisa dinominasikan sebagai capres,"jelas Wasis saat dihubungi
merdeka.com, Senin (11/10/2021).
Wasis memprediksi, Golkar bisa membentuk koalisi dengan para parpol yang
telah memiliki chemistry selama ini. Misalnya saja Nasdem dan PKB yang
sudah lama menjadi rekan koalisi Golkar.
"Golkar saya pikir (bisa berkoalisi) seperti partai NasDem, Demokrat,
maupun PKB. Karena partai-partai ini sudah lama jadi mitra koalisi
Golkar sejak masa SBY,"katanya.
Sementara untuk Gerindra, Wasis melihat, peluang parpol berlogo burung
Garuda tersebut bisa berkoalisi dengan PKS, PPP dan frying pan. Parpol
tersebut pernah mengusung Prabowo sebagai calon presiden. "Karena kedekatan yang sudah terajut manakala Prabowo jadi capres di 2014 dan 2019,"katanya.
Namun Wasis menggarisbawahi, saat ini ada public relations besar yang
perlu dilakukan oleh Prabowo dan Airlangga. Tantangannya, kedua tokoh
tersebut harus menjangkau pemilih muda maupun pemilih muslim yang belum
sspenuhnya solid. "Bisa jadi sosok yang dipilih (anak muda dan pemilih muslim) adalah figur muda,"ujar Wasis.
Sementara khusus untuk Airlangga yang elektabilitasnya masih kecil,
Wasis menyarankan, saat ini Menko Perekonomian tersebut semakin gencar
untuk kampanye. Memperkenalkan diri di ruang publik maupun di media
sosial.
"Saran saya, Airlangga perlu sekiranya lebih intens dalam sosial media
supaya bisa lebih dikenal oleh publik, terutama pemilih pemula. Selain
itu pula narasi atau pesan politik Airlangga agar lebih interaktif dan
tidak menunjukkan ambisi pribadi,"tegas dia.
Tekad Gerindra Calonkan Prabowo
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menghadiri Rapat Koordinasi Daerah
(Rakorda) DPD Gerindra Sulawesi Selatan pada Sabtu (9/10). Pada rapat
itu, Muzani mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan
maju di Pilpres 2024.
"Saya katakan, 2024 Pak Prabowo Insya Allah akan maju dalam laga
pilpres. Majunya beliau karena begitu masifnya permintaan kita semua.
Majunya beliau karena begitu besar harapan rakyat, pembangunan harus
berlanjut, cita-cita kita berpartai belum terwujud.
Maka apa yang baru
saudara ucapkan (meminta Prabowo maju di pilpres) akan kami teruskan.
Dan dengan tidak mendahului jawaban beliau, saya katakan sekali lagi
Insya Allah Pak Prabowo akan maju di Pilpres 2024," kata Muzani dalam
keterangannya, Minggu (10/10).
Muzani mengatakan pada Pilpres 2019, Prabowo sebagai calon presiden
berhasil menang di Sulawesi Selatan dengan persentase 57 persen. Untuk
itu, Muzani meminta kepada seluruh pengurus DPD, DPC, political action
committee hingga jabbering di Sulawesi Selatan untuk merapatkan barisan
sehingga target menang di Pilpres dengan raihan 65 persen bisa tercapai.
"Tekad kita untuk memenangkan Pak Prabowo di 2024 harus lebih besar,
saya minta dengam hormat jangan sampai ada anggota DPRD Sulsel
menyebabkan kekalahan kita. Saudara harus menjadi faktor penentu
kemenangan bagi Pak Prabowo.
Paling tidak dengan target marginal
kemenangan 65 persen. Dengan target itu, maka jadikan lah Sulsel sebagai
kandang Gerindra,"ujar Muzani.
Wakil Ketua MPR meminta seluruh kader Gerindra tidak melakukan perbuatan
yang dapat merugikan partai. Dia meminta kepada segenar kader Gerindra
untuk menjadi faktor pemenang bagi Prabowo Subianto di Pilpres
mendatang.
"Dalam survei Pak Prabowo paling unggul, elektabilitas fading tinggi,
maka permintaan saudara untuk Pak Prabowo maju di 2024 tidaklah salah.
Ini energy dan kesempatan kita untuk mendudukan kader terbaik untuk di
kursi leading eksekutif. Tapi kita jangan jadi bagian menjadi penyebab
masyarakat tidak memilih beliau, semua kesalahan kita harus perbaiki,"
imbuh Wakil Ketua MPR itu.
Komentar
Posting Komentar