PDIP Dukung Program (Apdesi) Membuat Desa Menjadi Pusat Kebudayaan

Jakarta - DPP PDI Perjuangan mendukung desa diangkat dan diperhatikan termasuk seluruh kebudayaannya. Hal itu disampaikan dalam menerima aspirasi Asosiasi Pemerintah Dess (Apdesi) terkait persoalan atas jalannya pemerintahan desa.

Termasuk Perpres Nomor 104 Tahun 2021 tenrnag rincian APBN 2022 harus ditempatkan dalam pemahaman landasan konstitusional dan ketentuan perundang-undangan tentang desa.

"Berkaitan dengan hal tersebut desa harus betul-betul diangkat dan diperhatikan termasuk dengan seluruh kebudayaannya,"ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat menerima audiensi Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (DPP Apdesi) di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (13/1).

"PDI Perjuangan sangat senang dengan pertemuan ini. Mimpi Bung Karno dan Ibu Megawati adalah desa menjadi pusat kebudayaan, pusat kuliner. Jadi benteng Pancasila karena di desa itulah Pancasila dibunyikan dan akarnya yang gotong royong,"tegas Hasto.

Dalam audiensi itu, DPP Apdesi menyampaikan aspirasi tentang Peraturan Presiden Nomor 104 yang dinilai kurang menguntungkan bagi desa. Hasto mengatakan, desa seharusnya diperkuat dan dikembangkan sebagai pusat kebudayaan.

"Kalau desa kita tak kuat, maka rontok kita. Kalau desa tidak kita kembangkan sebagai pusat kebudayaan, bisa bahaya,"ucapnya.

Hasto mengatakan Pemerintahan Joko Widodo yang merupakan kader PDIP memberikan perhatian terhadap desa semakin terasa, menjadi bagian dari pembangunan. Di PDIP, kepedulian terhadap desa menjadi fokus utama dalam Rapat Kerja Nasional.

"Spirit PDI Perjuangan agar desa kuat, maju dan berdaulat. Oleh karena itu, permasalahan desa harus dilihat secara komprehensif,"ujar Hasto.

Dalam pertemuan itu, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto didampingi Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat, Komaruddin Watubun dan Eriko Sotarduga, Wasekjen Arif Wibowo bersama sejumlah anggota DPR RI, yakni Idham Samawi, Ichsan Yunus, Endro Suswantoro Yahman dan Hugua.

Sementara, kedatangan DPP Apdesi dipimpin langsung oleh Ketua Umum DPP Apdesi Surta Wijaya, Sekretaris Jenderal DPP Apdesi Asep Anwar Sadat dan jajaran DPP Apdesi.

Ketua Umum Apdesi Surta Wijaya mengatakan desa garda terdepan dalam menyelesaikan permasalahan di tingkat desa. Sehingga meminta ada perubahan peraturan yang lebih baik dan tidak mengurangi peran kepala desa.

Apdesi menilai Perpres Nomor 104 tidak menguntungkan bahkan mengurangi diskresi aparat desa dalam pengelolaan anggaran desa. Misalnya aturan 40% dana desa untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Kami meminta kepada PDI Perjuangan membantu Apdesi mencari solusi agar bisa bangun desa secara maksimal dan lebih baik,"kata Surta.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen DPP Apdesi Anwar Sadat meminta PDIP mengadvokasi masalah agar desa dengan kedaulatannya dapat memajukan desa. "Indonesia bersinar tidak hanya dengan nyala obor di Jakarta tapi juga dengan lilin kecil di seluruh desa Indonesia,"ucap Anwar.

Djarot menambahkan melalui perangkat desa, pemerintahan terdepan dan berhubungan dengan masyakarat untuk melayani seluruh desa.

"Ini aplikasi ideologi Pancasila. Menolong diri sendiri dan bergotong royong agar desa berdaulat,"ujar Djarot.

Arif Wibowo yang juga duduk di Komisi II DPR RI mengatakan keluhan DPP Apdesi ini wajar dan typical dan mengamini agar desa diperkuat eksistensinya dari aspek hukum.

Menanggapi berbagai aspirasi dan keluhan DPP Apdesi, Komaruddin Watubun menyarankan agar aspirasi dan keluhan ini disampaikan secara tertulis, dipersiapkan legal drafting sebagai sebuah aspirasi yang muncul dari bawah.

"Sehingga kami tidak salah memahami apa saja yang dikehendaki dan menjadi aspirasi desa,"ujar Komaruddin. Meskipun diakuinya aturan ini memang perlu disempurnakan dan tidak kaku.

Eriko pun menambahkan berbagai permasalahan di desa bisa diselesaikan meskipun mungkin tidak bisa tuntas dengan cepat. Apalagi yang terkait anggaran.

"Intinya intens saja berkomunikasi termasuk dengan Fraksi PDI Perjuangan. Bawa data-data konkrit permasalahan dan terkait Komisi DPR-RI di bidang apa. Tugas wakil rakyat memperjuangkan aspirasi desa. Karena peran desa itu penting,"kata Eriko.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prediksi LIPI: Parpol Gerindra Akan Jadi Lawan Politik Dengan Golkar

Mantan Penyidik KPK Robin, Menjalani Sidang Pertama Pada Hari Senin

PPP: Jika Pemilu Digelar Mei, Maka Akan Berdempetan dengan Pilkada Serentak